NATUNA – Dalam pembahasan pleno III yakni penyampaian pandangan-pandangan umum pada setiap elemen dari dua Kabupaten, Kabupaten Natuna dan Anambas, pertama disampaikan oleh perwakilan Camat se kabupaten Natuna, yang di sampaikan oleh Camat Midai, Abdillah Sani, perwakilan dari Camat se Kabupaten Natuna, kami sangat mendukung dan menyetujui pemekaran provinsi khusus Kepulauan Natuna Anambas.
“Secara pribadi kami sangat mendukung penuh Natuna Anambas jadi sebuah provinsi dan secara organisasi saya selaku ketua perwakilan dari kaum wanita menyatakan sikap dengan sepenuh hati sangat mendukung Natuna Anambas menjadi provinsi khusus.,” Pandangan umum dari perwakilan perempuan Natuna, Hj. Peni.
Dari perwakilan mahasiswa juga mendukung Natuna dan Anambas menjadi provinsi tetapi harus ada kajian-kajian ilmiah dulu, kemudian yang terlibat dalam mubes ini harus mengutamakan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi.
“Mahasiswa harus dilibatkan dan membuka lapangan pekerjaan selanjutnya mahasiswa jangan dianak tirikan,” ungkap perwakilan Mahasiswa Indonesia, Edi Jakfar.
Kemudian dilanjutkan dengan pandangan dari elemen masyarakat Anambas. Yang di sampaikan oleh Nasrul, Anambas memandang perlu adanya pandangan sikap bersama ini, dalam pemekaran provinsi Natuna Anambas. badan perjuangan pembentukan provinsi Natuna Anambas mendukung sepenuhnya pemekaran Kabupaten Natuna Anambas menjadi provinsi.
“Permintaan kami Anambas, dana bagihasil di berikan secara adil dan merata kemudian menjadikan Kabupaten Kepulauan Anambas menjadi daerah perekonomian, jadikan siantan sebagai daerah otonomi, mendorong penetapan pelabuhan, kemudian mendukung didirikannya Universitas di Kabupaten Anambas,” ujarnya
Setelah pemaparan pandangan-pandangan umum masuklah ke agenda pemilihan ketua, setelah bermusyawarah dan bermufakat antara dua perwakilan masyarakat Kabupaten yakni Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas maka terpilihlah H. Umar Natuna sebagai ketua inti tim pemekaran Natuna Anambas menuju provinsi baru dalam Musyawarah Besar (Mubes) Masyarakat Natuna dan Anambas tersebut, dengan pimpinan sidang saat itu di pimpin oleh, Jarmin Sidik, Umar dan Muhamad Kasren
(Muhammad Amin)
Kepala Biro Natuna
