Opini
Perubahan Sosial dari Wabah COVID-19
Sebuah Musibah besar sedang di landa oleh seluruh penujuru dunia, semua Negara sedang berduka diakibatkan sebuah wabah penyakit yang hadir pada saat ini di kalangan masyarakat. Penyakit ini disebabkn oleh sebuah virus yang sangat mematikan yang menyerang sistem pernapasan dan mengganggu proses bernafas, kemudian pneumia akut bahkan sampai kematian.
Virus ini bisa menyerang siapa saja yang menular ke manusia baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Virus ini pertama kali di temukan di kota wuhan, china pada akhir desember 2019. Gejala dari virus ini hamper sama dengan gejala demam biasa, flu, batul sakit tenggorokan dan sakit kepala.
Dari data update Kompas pada senin puku; 18.42 angkat infeksi covid-19 mmencapai 173.047 orang di 158 negara, angka kematian untuk pandemi covid-19 aadalah 6.664 dan pasien yang sudah dinyatakan sembuh menjadi 77.783 orang.
Penyebaran virus corona atu covid-19 di Indonesia terus meluas. Pemerintah memastikan jumlah pasien yang terkomfirmasi mengidap virus corona bertmabah sebanyak 17 orang yang mana sebelumnya hanya ada 117 orang yang positif ditanah air dengan delapan orang sembuh dan lima orang meninggal dunia bertambah menjadi 134 orang hari ini.
Kemudian, virus sudah sampain ke kalangan pejabat Negara. Menteri perhubungan budi karya sumadi dinyatakan positif virus corona. Dengan kasus yang bermunculan di akibatkan virus corona ini, pemerintah pusat hingga daerah pun menerapkan kebijakan beraktivitas dan bekerja di rumah. Seperti yang presiden katakana “ dengan kondisi ini, saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah”.
Kegiatan sekolah banyak mulai dilakukan di rumah, masyarakat mulai menjaga jarak dengan sesame hingga menjauhi pusat keramaian. Seperti di lansir dari CNN Indonesia bahwa muncul wacana penutupan akses wilayah terdampak virus corona (lockdown) pun muncul agar masyarakat tidak mendekat ke pusaran virus, yaitu Jakarta. Hal itu dinilai perlu di lakukan karena jumlah kasus di ibu kota cukup tinggi dibanding daerah lain. Namun yang di singgung hari ini adalah yaitu akibat dari terjadinya wabah virus ini. Salah satunya yaitu perubahan sosial.
Muncul sebuah pertanyaan mengapa perubahan sosial dibicarakan? Dengan melihat peristiwa yang terjadi hari imi yang menggemparkan dunia terutama untuk negeri kita tercinta terjadi perubahan sosial yang sangat cepat dengan hitungan jam. Yang di ketahui adalah perubahan sosial merupakan suatu perubahan sikap, sifat di dalam lingkunga masyarakat. Nah ini yang sedang terjadi.
Perubahan sosial yang terjadi yaitu kesenjangan sosial atau adanya jarak antara satu individu dengan individu lainnya. Karena gejala dari covid-19 adalah salahnya faktor interaksi dan komunikasi. Kedua proses ini bisa saja hilang karena covid-19 ini. Yang dulu orang sering berkumpul, sering bersama dan akhirnya tidak terjadi lagi. Kemudian munculnya sensiitifitas kepada orang lain yang memiliki orientasi bahwa ketika berjabat tangan, bertatapan akan tertular virus corona.
Dari segi pendidikan juga dirasakan pada saat ini yaitu, para siswa maupun mahasiswa belajar di rumah atau segala aktivitas di sekolah maupun di kampus di lakukan di sekitar rumah. Sekolah dan kampus menjadi sepi tanpa ada proses belajar. Kemudian dari segi ibadah, seluruh umat agama beribadah di rumah masing-masing, sehinggat tempat ibadah menjadi sepi padahal tempat ibadah merupakan tempat yang paling baik untuk meminta perlindungan kepada tuhan secara berjamaah atau bersama-sama. Semua kegiatan terhambat. Semua orang saling menjaga diri agar virus ini tidak terjadi pada dirinya.
Itulah perubahan sosial yang terjadi saat ini dengan waktu yang sangat singkat mampu merubah seluruh kegiatan dunia bahkan menimbulkan konflik antar sesame maupun antar Negara. Dunia sedang di terpa musibah besar. Kita berharap semua masalah ini segera selesai dan masyarakat tidak takut lagi akan terjadi virus ini. Proses pembelajaran dalam menjaga pola hidup sehat sangat di perlukan. Dunia berduka, masyarakat lebih berduka.