Ekonomi
Arief Rosyid Bicara Digital Islamic Ecosystem di Lisbon, Portugal
Paparkan Potensi Ekonomi Syariah Indonesia
LISBON – Komisaris Independen BSI Arief Rosyid menjadi salah satu pembicara dalam rangkaian WebSummit & TWT Event yang tahun ini berlangsung di Lisbon, Portugal, Rabu (2 November 2022)
WebSummit dihadiri oleh para pimpinan perusahaan teknologi global, para pengambil keputusan, dan ekspert di bidang teknologi.
Mengusung topik Digital Islamic Ecosystem, Arief memaparkan potensi populasi Islam dunia yang didukung dengan interaksi dan kultur keummatan. Melalui modal tersebut, ekosistem ekonomi syariah mampu membawa Indonesia sebagai raksasa global.
Ketua Umum PB HMI 2013-2015 ini juga memaparkan peranan Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam menjadi motor untuk menggerakkan ekosistem ekonomi syariah tersebut. Arief memaparkan, BSI berperan menjadi enabler agar penyaluran donasi sosial dapat berlangsung dalam satu aplikasi BSI mobile.
Salah satu angka yang signifikan dengan hadirnya fitur digital tersebut, yakni dana zakat, infak, sedekah, wakaf (ZISWAF) yang dikelola BSI hingga September 2022 telah mencapai Rp100 miliar dengan mencatatkan 7 juta transaksi.
Arief juga memaparkan ekosistem ekonomi syariah dengan berlandaskan komunitas pesantren dan Masjid. “Saat ini, BSI telah bermitra dengan sekitar 8 ribuan pondok pesantren, juga 60 ribuan masjid. BSI dan komunitas-komunitas tersebut tidak hanya menjalin kerja sama yang sifatnya transaksi, tetapi juga pada aspek pemberdayaan UMKM di sekitar ponpes dan Masjid. Kami berharap, sinergi ini terus berkelanjutan, sehingga BSI dapat terus menancapkan manfaat yang seluas-luasnya untuk umat dan bangsa sebagaimana harapan Pemerintah kepada kami,” ungkapnya.
Usai sesi, para hadirin menyampaikan antusiasmenya. Salah seorang peserta bertanya, “apa yang dibutuhkan dalam membantu digital islamic ecosystem ini?”. Arief pun menjawab, “Saya merasa terhormat diundang hadir ke acara ini, untuk itu saya mengajak para peserta untuk ikut memikirkan hingga terlibat dalam membangun Digital Islamic Ecosystem ini. Potensi bertumbuhnya masih sangat besar, mengingat potensi muslim sejak 2010-2050 mengalami peningkatan hingga 73 % merujuk dari Pew Research Center.”