Kepulauan RiauTanjungpinang
Tugu Pensil Merupakan Sebuah Monumen Bersejarah
Lihatkepri.com, Tanjungpinang – Tugu Pensil merupakan sebuah monumen bersejarah yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di jalan Haji Agus Salim Kota Tanjungpinang.
Tugu Pensil dibuat sebagai kenangan atau persembahan sebagai pengingat akan momen bersejarah yang ada di kota Tanjungpinang.
Menurut kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Tanjungpinang Meitya Yulianty, Tugu ini dirancang oleh putra daerah bernama Ir Nizar Nasir, Peletakan batu pertamanya dilakukan pada pertengahan tahun 1962 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Prof.Prijono. Di dekat tugu ini dibangun taman kota bernama Taman Tugu Pensil dengan pepohonan rindang dan fasilitas memadai.
Dulu Tugu Pensil Ini salah satu tempat Favorit Masyarakat Tanjungpinang dan wisatawan, tempat ini selalu ramai dengan warga yang memulai aktivitas khususnya di sore hari selepas pulang kerja karna ditempat ini masyarakat bisa bersantai dengan cara makan, mengunjungi pantai, berolahraga, menikmati pertandingan voli, atau hanya berjalan-jalan dan berfoto-foto menikmati matahari terbenam di laut sekitar Pulau Penyengat.-jelasnya
Namun sayangnya akhir-akhir ini taman Tugu Pensil seolah tak terurus, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, kondisi saat sekarang ini, di sekitaran taman di tumbuhi rumput-rumput yang sudah tinggi, daun-daun pepohonan yang berguguran , di tambah lagi fasilitas olahraga dan tempat bermain anak sudah tidak memadai serta warna cat disekitar tugu mulai memudar.
“Meitya menuturkan memang beberapa waktu belakang ini tidak begitu fokus karna pandemi. Memang untuk pemeliharaan APBD kita terbatas, jadi banyak sektor-sektor pariwisata yang terbengkalai, bukan kita tidak perduli atau membiarkan, tapi memang situasi dan kondisi nya tidak memungkinkan karna adanya pandemi,” tutur Meitya saat diwawancarai melalui telepon, Selasa (28/09/10) 20.21 Wib.
Meitya juga menambahkan dulu ada petugas pemeliharaan, dikarnakan pandemi seperti ini jadi dihentikan dulu, tetapi nanti akan kita sentuh kembali, Kemungkinan tahun depan.
Pria yang disapa pakdhe pedagang mie lidi dan minuman yang ada didepan parkiran Tugu Pensil mengungkapkan sebelum wabah covid-19 melanda Indonesia, perhari bisa menjual 20-25 bungkus mie lidi dan 20-30 cup minuman. Akan tetapi sejak covid-19, pendapatannya merosot tajam.
“Kalau sekarang sehari paling banyak 10-15 bungkus mie lidi dan 15-25 cup minuman itu juga sudah paling banyak banget ,terkadang lebih sedikit dari itu, sebenarnya saya juga takut juga untuk keluar rumah berjualan tapi kalau tidak keluar bagaimana saya memenuhi kebutuhan keluarga, takut orang rumah terpapar covid-19 ketika saya pulang kan tidak ada yang tau tapi lebih takut lagi kalau saya tidak berjualan tidak ada uang yang saya dapat untuk membelik makanan untuk dirumah,”ujar pakdhe.