Praktek Prostitusi Online melalui Media Sosial MiChat

Perkembangan media sosial begitu pesat banyak sekali media-media sosial yang menawarkan kemudahan kemudahan dalam berinteraksi antar satu masyarakat dengan masyarakat lainnya tujuan dari dibuatnya media sosial tentu adalah untuk memudahkan komunikasi antar satu individu dengan individu lainnya. Didorong dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih maka perkembangan media sosial juga semakin bervariasi dan bermacam-macam jenisnya, bukan hanya bisa berkomunikasi tetapi media sosial saat ini juga bisa untuk sebagai alat pencari teman dan salah satu media yang saat ini begitu banyak digandrungi oleh masyarakat adalah media sosial MiChat.

Saat ini MiChat  telah di download oleh lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia, salah satunya Indonesia juga menjadi pangsa pasar pendownload aplikasi MeChat. Aplikasi MeChat dibuat tentu saja pada dasarnya adalah sebagai media untuk berkomunikasi dan berinteraksi namun saat ini banyak pengguna-pengguna MeChat melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan melalui media ini. Dalam kehidupan bermasyarakat akan selalu terjadi masalah-masalah sosial yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, terutama permasalahan yang muncul di kawasan perkotaan. Masalah-masalah sosial yang muncul di kawasan perkotaan tentu sangat bervariasi salah satu masalah yang muncul dan saat ini sedang hangat dan diperbincangkan oleh masyarakat yaitu munculnya praktek-praktek prostitusi online melalui media sosial MiChat.

Prostitusi atau pelacuran sebagai masalah sosial yang telah ada sejak zaman dahulu, kegiatan ini begitu sulit untuk dibasmi hal ini karena ketika penyedia layanan jasa seksual ini dibasmi, namun tingkat pengguna atau permintaan akan jasa tersebut masih terus bertambah maka tidak akan pernah ada ujungnya proses penghilangan kegiatan praktek praktek prostitusi sampai saat ini. Aktivitas prostitusi masih banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan ada hampir setiap wilayah di Indonesia baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Namun kegiatan prostitusi ini menjadi semakin mudah dengan adanya media sosial MiChat yang dimanfaatkan sebagai media perantara.

Sampai detik ini prostitusi belum dapat dihentikan pemerintah bahkan seolah-olah saat ini praktik praktik prostitusi sudah semakin terbuka dengan adanya aplikasi media sosial yang memudahkan transaksi seksual penyedia jasa dan pengguna jasa prostitusi. Bahakan ssaat ini siapapun bisa menjadi pelaku dan pengguna jasa prostitusi  tanpa  ada lagi ikatan-ikatan tidak ada lagi perkumpulan-perkumpulan orang-orang yang menyediakan jasa prostitusi karena mereka saat ini sudah bisa berdiri sendiri tanpa harus mencari orang yang yang bisa menjadi perantara karena mereka bisa melakukan praktek-praktek tersebut secara langsung dengan bantuan media sosial MiChat.

Media sosial ini menjadi bahan perbincangan yang hangat sebab aplikasi ini digunakan untuk melakukan praktek transaksi prostitusi secara online. Aplikasi MeChat adalah aplikasi pertemanan yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini di mana aplikasi MeChat ini adalah merupakan aplikasi yang memudahkan masyarakat atau penggunanya untuk melakukan kegiatan komunikasi berbagi foto, bahkan saat ini dalam aplikasi MiChat kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dari aplikasi ini salah satunya adalah pencarian teman sekitar membuat aplikasi ini mudah diakses untuk mencari orang-orang yang ingin berteman dengan orang lain namun pertemanan tersebut ditujukan untuk hal-hal yang bersifat negatif seperti transaksi seksual yang dilakukan antar satu pengguna dengan pengguna lainnya.

Prostitusi online menawarkan kemudahan  aktivitas-aktivitas seksual yang awalnya bersifat langsung namun saat ini ini karena dengan didorong oleh kemudahan transaksi digital berupa komunikasi via media sosial. Aktivitas transaksi dalam kegiatan prostitusi online melaluai media ini berjalan tanpa harus bertatapan-bertatapan secara langsung. Sebelumnya penyedia jasa dan pengguna jasa prostitusi  menggunakan perantara-perantara sebagai penyambung komunikasi antar pengguna jasa dan penyedia jasa prostitusi. Namun semua itu telah beralih setelah  munculnya aplikasi MeChat ini memudahkan komunikasi yang terjadi antara penyedia jasa seksual dengan pengguna jasa seksual bahkan bisa saja pengguna dan penjual saling berkomunikasi melakukan kesepakatan kesepakatan sebelum transaksi seksual dilaksanakan. Dengan demikian antara penjual jasa dan pengguna jasa tidak perlu bertemu secara tatap muka namun mereka bisa saling berkomunikasi saling berinteraksi lewat media sosial MiChat ini dengan cara saling menyapa, saling melobi (tawar-menawar harga) bahkan bertukar foto untuk memastikan bahwasannya penjual jasa prostitusi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengguna jasa.

Bukan hanya transaksi seksual Bahkan fenomena prostitusi online yang dilakukan oleh beberapa orang pengguna aplikasi MiChat ini ternyata adalah sebuah penipuan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keadaan masyarakat yang ingin melakukan transaksi seksual tanpa harus bertemu, sehingga banyak diantara mereka yang ditipu oleh pengguna akun MiChat dengan cara membuat akun palsu akun palsu tersebut berisi konten-konten video dan foto dari wanita-wanita cantik dengan paras yang menawan namun itu bukanlah asli dari si pengguna. Pihak penipu menggunakan istilah pembayaran DP sebagai tanda jadi aktivitas seksual akan dilaksanakan namun setelah korban atau pengguna jasa seksual mentransfer sejumlah uang kepada pemilik akun tiba-tiba pemilik Akun tersebut memblokir si korban, dengan demikian korban tentu saja akan mengalami kerugian setelah melakukan transfer sejumlah uang kepada pemilik Akun tersebut.

Hal ini tentu menjadi sangat sangat mengkhawtirkan bagi kita semua, bagaimana tidak para korban transaksi seksual di media sosial MeChat ini tidak bisa berbuat apa-apa, ingin melapor korban malu jika tidak melapor ke Polisi korban telah dirugikan n, Jadi korban hanya bisa berdiam diri meratapi nasib bahwasannya hasrat seksual yang ingin dia Salurkan kepada penyedia jasa dimanfaatkan oleh akun-akun yang tidak jelas Siapa orangnya dengan demikian maka si pengguna jasa dari melakukan hal yang sia-sia berupa mentransfer sejumlah uang tanpa mendapatkan hasil apapun.

Yang harus menjadi perhatian kita semua bahwasannya fenomena prostitusi online lewat media sosial MiChat ini juga telah berkembang di Kota Tanjungpinang, yang mana seperti kita ketahui aplikasi ini dengan mudah di download oleh setiap orang dengan bermodalkan teknologi handphone baik itu berupa Android ataupun IOS dengan adanya aplikasi ini bukan tidak mungkin orang-orang disekitar kita akan menjadi korban, bahkan bisa menjadi aktor yang menggunakan aplikasi michat sebagai perantara untuk melakukan transaksi seksualnya.

Praktek prostitusi online melalui media sosial MiChat ini harus menjadi perhatian kita semua, Kenapa demikian, jika praktek-praktek ini terus dibiarkan maka bukan tidak mungkin orang-orang terdekat kita bisa terjerat praktek-praktek prostitusi online ini jika kita kaitkan dengan semakin sulitnya tingkat kebutuhan ekonomi masyarakat bisa saja aplikasi MiChat ini menjadi alat untuk mereka yang ingin mencoba mencoba peruntungan untuk mendapatkan keuntungan melalui praktik-praktik prostitusi lainnya.

Dampak lain yang bisa kita lihat jika praktek-praktek ini tidak menjadi perhatian adalah generasi muda yang memiliki pemikiran instan ingin mendapatkan uang dengan cara mudah, bisa saja mereka termotivasi untuk menjadi orang yang menyediakan jasa layanan seksual secara online lewat aplikasi ini untu mendapatakan uang dengan mudah.serta  bukan tidak mungkin  semakin banyak orang-orang yang bisa dengan mudah tertipu, Oleh pihak-pihak yang memanfaatkan hasrat seksual dari masyarakat yang ingin menggunakan aplikasi MiChat untuk mencari penyedia jasa prostitusi.

Dalam kajian ilmu sosiologi kemungkinan masyarakat akan mengikuti praktek-praktek seperti ini sangat besar kemungkinannya terjadi, hal ini dikarenakan dalam teori penyimpangan sosial penyimpangan itu bisa didapat atau bisa dipelajari dari penyimpangan-penyimpangan yang telah dilakukan oleh orang lain sebelumnya, dengan demikian kemungkinan masyarakat lain yang tidak pernah terkontaminasi praktek-praktek prostitusi online ini bisa belajar dari teman atau lingkungan sekitar yang juga memanfaatkan media ini sebagai sarana melakukan kegiatan prostitusi.  dan akhirnya mereka akan mulai masuk ke dalam ranah penyimpangan sosial prostitusi online.  Masyarakat akan mencoba untuk belajar dan mencari tahu bagaimana cara kerja dari aplikasi ini kemungkinan mereka menjadi penyedia jasa  atau atau pengguna jasa prostitusi sangat besar. Jika dibiarkan berlarut-larut tentu saja hal ini akan merusak tatanan sosial dalam masayrakat yang sebelumnya menjunjung tinggu nilai-nilai agama dan nilai-nilai sosial.

Dalam pandangan ilmu sosiologi hal ini bisa saja akan terus tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat yang telah mulai memudar tatanan sosial masyarakatnya. Jika dilihat harusnya perkembangan teknologi komunikasi seperti aplikasi MiChat ini bisa memberikan dampak yang positif, namun karena dalam tatanan sosial masyarakt telah terjadi “Dekadensi Moral” atau kemerosotan nilai-nilai dan norma dalam diri masyarakat sehingga produk dari perubahan sosial ini justru menjadi disfungsional bsgi masyarakat. Disfungsional disini dimaksudakan bahwa lebih banyak dampak negatif yang ditimbulkan dibandingkan dengan dampak positif dari keberadaan aplikasi ini.