BintanKepulauan Riau

Sludge Oil Cemari Perairan Bintan, KNTI Angkat Bicara

Lihatkeperi.com, BintanLimbah Minyak Hitam kembali cemari perairan Bintan, Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Bintan angkat bicara.

Ketua Umum KNTI Bintan, Syukur Harianto mengatakan bahwa dengan adanya limbah tersebut jelas mengganggu ekosistem laut, mata pencaharian, merusak alat tagkap sehingga dampak lingkungan terutama industri pariwisata.

“Kejadian ini berulang setiap tahunnya terutama masuk pada musim utara akan tersebar di sepanjang Pantai Trikora sampai ke Lagoi,” ujarnya.

Sludge Oil

KNTI Bintan menilai dengan kejadian yang berulang-ulang ini sampai sekarang belum ditemui pelaku utama.

“Kalau sumber penyebab kita sudah dapat laporan dari rekan-rekan nelayan. limbah ini di akibatakan buangan sisa minyak atau kerak minyak yang di buang oleh kapal-kapal besar yang berlabuh di kawasan lepas pantai diperairan Batu Putih sepanjang len kapal,” ujarnya.

Seperti yang ditemui baru-baru ini, bahwa tumpukan minyak ditemui dalam kantong goni yang terdampar di pantai Pulau Beralas Bakau.

“Ini semua berdampak buruk, terutama nelayan jaring, bubu, kelong dan keramba ikan, sebab jaring, tangkul, keramba menjadi hitam dan lengket di jaring,” ujarnya.

Sehingga ikan yang berada di keramba juga ketika air surut menjadi tidak baik perkembangannya, menurut Syukur.

Baru-baru ini, limbah minyak hitam (sludge oil) kembali mencemari seluruh pesisir pantai di wilayah Teluk Bakau, Malang Rapat, Pulau Pucung, Trikora, Berakit dan bagian Bintan Utara pasir pantai berubah warna hitam.

Tags
Show More
Kepriwebsite
Close