Lihatkepri.com, Karimun – Meskipun di guyur hujan tak menyulutkan semangat bagi mereka untuk melakukan kegiatan beramal di jalan raya, yakni mahasiswa karimun tergabung dari dua kampus di Kabupaten Karimun yang komandoi oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Karimun.
Dalam kegiatan tersebut dipadukan juga dengan sebuah orasi untuk menyadarkan masyarakat yang sedang melintasi maupun berhenti di lampu merah S. Lakam, Kec. Karimun akan pentingnya aksi sosial ini. Selain itu mengabarkan tentang apa yang sebenarnya telah terjadi di negara yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyie tersebut.
Ketika di temui, mereka sepakat meminta pemerintah Republik Indonesia untuk menghentikan segala bentuk propaganda di Rakhine dan daerah lain sekitarnya. Sebab konflik yang terjadi di Myanmar tersebut bukanlah persoalan agama seperti yang beredar di media sosial. Namun sebuah rangkaian konflik politik untuk kepentingan asing.
Dan untuk kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap segala pemberitaan di media yang menyangkut kekerasan, boleh jadi hal tersebut tidak ada kaitannya dengan konflik di sana. Misalnya saja foto-foto korban yang masih banyak di posting di beberapa media online yang padahal jika di telusuri secara rinci foto tersebut bukanlah pada saat konflik sedang berlangsung. Imbuh Juni Putri Yani, salah satu peserta aksi dari STIE Cakrawala.
Hal inilah mengundang simpati Rudi Saputra, selaku Koordinator Lapangan (KORLAP) pada saat melakukan aksi penggalangan dana bersama mahasiswwa dari Universitas Karimun dan STIE Cakrawala untuk menghimbau masyarakat agar lebih jeli dalam mengkonsumsi berita. Dalam orasinya juga, beliau menambahkan agar masyarakat perlu sadar akan keaslian sebuah berita, apalagi berita yang mengandung isu sensitif.
“Semua penuh settingan, kita sebagai kaum intelektual harus berbeda pandangan dengan masyarakat awam, disini kita hadir untuk menyamakan persepi dan memberitahukan tugas kita kepada masyarakat” Tegas Rudi dalam orasinya.
