Paytren, Bisnis Ustadz Yusuf Mansur yang Buat Pengusaha Ayam Potong di Bukit Langkap Jadi Terinspirasi

Lihatkepri.com, Lingga – Paytren, salah satu bisnis yang dijalankan oleh Ustadz Yusuf Mansur ternyata memiliki daya tarik tersendiri dikalangan masyarakat Indonesia.

Salah satunya ada di Kabupaten Lingga. Slamet Khudwin yang merupakan warga Desa Bukit Langkap Kecamatan Lingga Timur sekaligus pengusaha ayam potong ini mulai terinspirasi dengan bisnis yang dilakukan oleh ustadz ternama di Indonesia itu.

Hal tersebut ditunjukkannya dengan menyisihkan Rp1000 dari penjualan setiap satu ekor ayam oleh warga untuk kegiatan amal.

“Itu untuk ibadah, gak ada yang lain,” kata Slamet Khudwin kepada lihatkepri.com, Senin (31/07).

Ia melanjutkan, kegiatan bisnis untuk mensedekahkan sedikit rizki yang ia peroleh untuk berbuat amal kebaikan tersebut mendapat dukungan hangat dari kekuarga tetcinta terutama istrinya sendiri.

“Justru keluarga yang dukung, kemarin kan saya ada bicara sama orang rumah, karena terinspirasi dari paytren itu kan, coba kita mulai saat ini sisihkan Rp1000 untuk amal. Kemudian pada saat itu ayam kami agak merosot omzet nya, jadi saya bilang yang itu jangan dulu lah. Ternyata pas kemarin itu, pas habis lebaran, orang rumah bilang, itu uang yang kemarin udah dikumpulkan yang disuruh nyisihkan, jadi orang rumah yang mendukung,” terangnya.

Ia melanjutkan, sebenarnya donasi yang ia kumpulkan tersebut akan diserahkan kepada penerima disetiap bulan Ramadhan tiba. “Niat saya sih tiap bulan Ramadhan, alhamdulillah kemarin dapat terlaksana habis lebaran ini,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Bukit Langkap Sudarmin mengaku senang atas apa yang dilakukan oleh warganya tersebut. Terlebih lagi hal yang dilakukan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami tentu respon positif dan berharap ke depan donasi bisa menjangkau lebih luas, misalkan membantu anak yatim atau janda-janda tua yang ekonominya lemah,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, sejauh ini cash back dari pembelian ayam di sumbangkan untuk pembangunan masjid Al-Muhajirin Desa Bukit Langkap. Sumbangan yang diberikan tersebut berupa bahan material batu bata. (Wira)