KDN dan HIMSOS Akan Gelar Seminar Sehari Tentang Wisatawan Mancanegara di Bintan

Lihatkepri.com, Bintan – Kelompok Diskusi Nusantara (KDN) Gandeng Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMSOS) STISIPOL Raja Haji, dalam Seminar Sehari mengenai “Peningkatan Social Culture Masyarakat dalam rangka Meningkatkan Kunjungan Wisatawann di Bintan”, Rabu (22/2/2017).

Ketua KDN, Billy Jenawi mengatakan bahwa hal ini dapat terlihat dalam pengelolaan kawasan pariwisata Lagoi yang terkesan ekslusif dan tertutup sehingga tercipta jarak antara pariwisata dengan penduduk setempat. Demikian juga dengan pengelolaan pusat oleh-oleh yang ada di kawasan Wisata Lagoi ternyata tidak berjalan sesuai dengan harapan atau tujuan tempat ini dibangun.

“Masih sedikit sekali wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke tempat ini untuk membeli cindera mata yang dapat mereka bawa pulang ke daerah asalnya, sehingga terkesan tempat ini menjadi sesuatu yang kurang bermanfaat dan mendatangkan pemasukan,” ujarnya. Baca juga berita yang ini, Silahkan di klik

Menurut Billy, diakibatkan oleh lemahnya koordinasi antara pengelola objek wisata dengan pengelola tempat dalam mempromosikan kepada wisatawan yang berkunjung, dan juga kerena kurangnya koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan pengelola pusat oleh-oleh dalam melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam ketersediaan hasil karya masyarakat Bintan untuk dijual di pusat oleh-oleh.

“Kegiatan akan dilaksanakan di Gedung Dekranasa Desa Teluk Bakau, pada pukul 09.00 sampai dengan selesai. Dalam Dialog ini juga menghadirkan beberapa Narasumber yaitu Kadis Pariwisata Kabupaten Bintan, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tenaga Kerja Kabupaten Bintan, Kadis Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bintan, Akademisi dari Bintan Tourism Institute,” ujarnya.

Selain Kawasan Wisata Lagoi, Billy juga mengatakan bahwa Pantai Trikora juga menjadi salah satu destinasi wisata Pantai di Bintan yang cukup indah. Namun, keterlibatan masyarakat setempat dalam pengembangan wisata tidak dilakukan dengan baik, padahal objek wisata di Pantai Trikora berada dalam lingkungan masyarakat.

“Di sepanjang jalan ataupun pantai Trikora tidak ditemukan pusat jajanan atau oleh-oleh sebagai tempat penjulan hasil karya masyarakat setempat yang dapat dikunjungi oleh Wisman. Padahal hal ini merupakan aspek yang bisa dikelola oleh Pemerintah Derah dengan melibatkan pelaku UMKM. Pemerintah bisa memberdayakan mereka, sehingga perekonomian masyarakat bisa terus berjalan, dan juga dapat dijadikan sebagai ajang promosi Daerah,” ujarnya.

Sehingga pada waktunya nanti, Menurut Billy, objek wisata di Bintan yang diminati wisman (wisatawan mancanegara) selain keindahan alam, juga kerena hasil kebudayaan atau hasil karya masyarakat Bintan. Sehingga dalam industri pariwisata, hasil kebudayaan masyarakat Bintan merupakan “komoditi” utama untuk menarik wisman berkunjung ke Bintan.

“Dialog bersama Masyarakat ini, sangat penting untuk dilaksanakan mengingat Bintan merupakan kawasan pariwisata yang sangat terkenal dan salah satu pintu masuk dan penghasil kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia, namun pengelolaan pariwisata di Bintan belum sepenuhnya memanfaatkan kebudayaan masyarakat setempat,” ujarnya. (Sumber Foto : Rama dan Sumber Berita : Sidak/Red)