
Batam
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di SMAN 16 Batam: Bangun Karakter Pelajar yang Cerdas dan Tangguh di Era Digital
BATAM – Dalam upaya memperkuat karakter kebangsaan di kalangan generasi muda, Anggota DPD RI/MPR RI Dapil Kepulauan Riau, Dwi Ajeng Sekar Respaty, S.H., M.Kn., melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di SMA Negeri 16 Kota Batam, dengan mengangkat tema: “Empat Pilar MPR RI sebagai Fondasi Karakter Pelajar Bangsa: Membentuk Generasi Muda yang Cerdas, Tangguh, dan Berintegritas di Era Digital.”
Kegiatan yang berlangsung di aula SMA Negeri 16 Batam ini diikuti oleh ratusan siswa dan guru dengan penuh antusiasme. Dalam suasana yang semangat dan interaktif, para peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif berdiskusi tentang pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai bekal menghadapi tantangan zaman digital.

Dalam sambutannya, Dwi Ajeng Sekar Respaty menyampaikan bahwa generasi muda hari ini menghadapi tantangan besar berupa disinformasi, ujaran kebencian, krisis moral, dan lunturnya semangat kolektif akibat budaya digital yang instan dan individualistik.
“Empat Pilar MPR RI bukan sekadar hafalan, tetapi harus menjadi pedoman hidup. Pancasila mengajarkan etika, UUD NRI Tahun 1945 menanamkan kesadaran hukum, NKRI membangun semangat persatuan, dan Bhinneka Tunggal Ika meneguhkan toleransi,” tegasnya, pada Kamis, 15 Mei 2025.
Turut hadir sebagai pemateri utama, Dr. Parameshwara, S.E., S.H., M.H., C.A.C.P., C.R.B.C., yang merupakan akademisi dan dosen Fakultas Hukum Universitas Batam. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa membentuk karakter pelajar di era digital tidak cukup hanya dengan literasi teknologi, tetapi juga memerlukan literasi ideologi dan konstitusi.
“Pelajar harus menjadi agen perubahan yang mampu memproduksi konten positif, bersikap kritis terhadap hoaks, dan menjaga nilai kebangsaan di ruang digital,” ungkapnya.
Siswa SMA Negeri 16 Batam menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang kegiatan berlangsung. Mereka tidak hanya aktif bertanya, tetapi juga menunjukkan pemahaman mendalam tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman. Guru-guru yang hadir pun mengapresiasi kegiatan ini sebagai penguatan nyata pendidikan karakter berbasis nilai kebangsaan.
Salah satu siswa mengungkapkan kebanggaannya dapat mengikuti kegiatan ini. “Kami jadi lebih paham kalau jadi pelajar itu bukan cuma soal nilai ujian, tapi juga soal bagaimana kami bertindak dan bersikap sebagai warga negara yang cinta Indonesia,” ujarnya seusai kegiatan.
Kegiatan ini ditutup dengan ajakan dari Dwi Ajeng agar para siswa menjadikan Empat Pilar MPR RI sebagai bagian dari nilai hidup sehari-hari.
“Mari jadi generasi yang cerdas secara digital, tetapi tetap teguh dalam karakter kebangsaan. Inilah bekal utama kalian untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan,” pungkasnya.