PPDB Online, GMPI Batam: Harus Disiapkan Formulasi Yang Matang

BATAM – PPDB Online tahun ini banyak menyisakan masalah, beberapa persoalan muncul karena sistem komputerisasi ternyata tidak cukup mampu menyelesaikan kebutuhan manusia yang kompleks dan masih butuh banyak toleransi.

Ketua Caretaker PC GMPI Kota Batam, Cris Topan mengatakan bahwa bagaimana pun, negara, dalam hal ini pemerintah harus memenuhi kebutuhan pendidikan generasi penerus bangsa.

Selain itu, sikap dan pola komunikasi semua pihak juga harus dijaga, jangan sampai karena intonasi suara yang diucapkan tidak terkontrol kemudian memantik perselisihan, sebab ditengah suasana tegang, cemas, orang mudah panik dan emosi. Adab sebagai manusia harus dijaga.

“Pihak sekolah harus lebih terbuka dalam menampung keluh kesah warga masyarakat, jangan sampai warga menjadi semakin bingung dan panik karena kurangnya informasi yang tersedia,” ujar Cris Topan yang juga sebagai Formatur PW GMPI Provinsi Kepri.

Cris Topan juga mengatakan bahwa untuk PPDB Online kedepannya dibuat saja formulir pengaduan yang kemudian disediakan bagi orangtua calon peserta didik yang belum terakomodir saat PPDB Online, sampaikan hal tersebut berikut data lengkap kepada dinas pendidikan untuk kemudian dibahas bersama unsur pemerintahan, sehingga kita dapat menghadirkan solusi untuk kebaikan bersama.

“Andai kata ruang kelas tidak memadai, mungkin pola belajar online sebagaimana yang diterapkan dimasa pandemi lalu dapat menjadi solusi, digilir saja sebulan sekali atau seminggu sekali pelajar kita mengikuti kelas online, sehingga semua terakomodir dan mendapatkan hak pendidikannya disetiap jenjang pendidikan,” ujarnya.

Namun demikian, pemerintah juga harus mengantisipasi anggaran yang harus dikeluarkan, jangan sampai beban kerja bertambah, kemudian menjadi penderitaan bagi para guru yang sudah mau bersusah payah mendidik para pelajar, mereka (baca : para guru) harus dimuliakan, beri mereka Apresiasi dengan insentif tambahan sekitarnya beban kerja mereka ikut meningkat karena bertambahnya jam kerja dan beban kerjayang harus dijalani.

“Kami sebagai pimpinan Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) di Batam, berharap masalah pendidikan ini cukup sampai tahun ini saja yang seperti ini, untuk tahun-tahun berikutnya, agar sebelum dibukanya PPDB Online harus sudah disiapkan formulasi yang matang, sehingga warga masyarakat tercerahkan dan tercerdaskan dengan informasi yang jelas,” ujarnya

Beri informasi cara mendaftar yang benar, kalau perlu sebelum pelajar kita lulus sekolah, mereka para pelajar sudah mendapatkan pengetahuan itu. Sehingga tidak lagi ada kejadian salah pilih sekolah atau salah isi formulir pendaftaran, atau salah pilih jalur PPDB.