Di negara demokrasi, pemilu merupakan salah satu pilar utama dari proses penghimpunan kehendak rakyat. Pemilu juga merupakan proses demokrasi untuk memilih pemimpin. Di sebagian besar masyarakat beradab di muka bumi, pemilihan umum diyakini sebagai mekanisme teraman untuk mengubah (mewarisi) kekuasaan dibandingkan dengan metode lain. Pemilu tidak diragukan lagi merupakan pilar demokrasi. pemilihan umum yang kemudian disingkat menjadi pemilu kemudian menggunakan istilah pemilu sangat akrab dengan subjek perubahan politik dan kepemimpinan yang berkaitan dengan pemilihan, perubahan politik dan kepemimpinan. Pilkada yang berlangsung hanyalah isu politik terkait isu pergantian kepemimpinan. Indonesia yang dirinya merupakan negara demokrasi menganggap pemilu adalah keniscayaan dimana dalam pemilu, aspirasi rakyat di mungkinkan berjalan secara ajeg. Pada pemilu pula rakyat pemilih akan bisa menilai para kontestan pemilu dapat menawarkan visi, misi dan program kandidat sehingga mereka akan tahu ke mana arah perjalanan negaranya. Namun bisa di liat secara teoritis pemilihan umum merupakan tahap paling awal dari berbagai rangkaian kehidupan ketanegaraaan yang demokratis, sehingga pemilu merupakan motor penggerak mekanisme sistem politik demokrasi.
Pemilu merupakan suatu keharusan bagi suatu negara yang telah menetapkan dirinya sebagai negara demokrasi. Sampai saat ini pemilu dianggap sebagai suatu perisitiwa ketatanegaraan yang sangat penting karena pemilu melibatkan rakyat secara keseluruhan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Demikian pula dengan adanya pemilu rakyat dapat menyatakan kehendaknya terhadap garis-garis politik. Kita perlu tahu alasan mengapa pemilihan umum ini menjadi variabel yang sangat penting dalam suatu negara demokrasi. Karena dengan adanya pemilu kebebasan berpendapat terhadap individu terbuka, karena para kontestan politik yang mendapatkam kekuasaan membutuhkan dukungan dan suara dari rakyat itu sendiri. Rakyat mampu menilai kelayakan seorang pemimpin itu harus yang memenuhi kriteria rakyat itu sendiri.
Di negara demokrasi ini yang di kabarkan bahwa pada tahun 2024 ini akan kembali selenggarakan Pemilihan Umum. Sudah tentu kontestasi politik akan segera di selenggarakan dan para politikus justru mempersiapkan strategi untuk berkontirbusi dalam pesta demokrasi 2024 nanti. Kalimat yang tepat menjadi topik penulis adalah Tebar Pesona Menjelang PEMILU 2024. Sesuai dengan topik yang di angkat bahwasanya pemilu 2024 ini KPU merencanakan akan dilaksanakan serentak yaitu pemilihan Presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota Legislatif di pertengahan tahun 20214. Sedangkan pemilhan gubernur, bupati dan walikota di laksamakan pada akhir tahun 2024. Fokus yang paling dominan adalah Pemilihan Presiden dan wakil presiden, mengapa demikian? Karena Pilpres merupakan pemilihan yang paling di nanti masyarakat bahkan tak terlepas para partai politik. Pasalnya tahun 2024 bisa terhitung 2 Tahun lagi baru terlesenggarakan Pilpres ini namun banyai sekali para kontestan poliitik yang ingin mencalonkan diri pada Pilpres 2024 sudah melakukan perkenalan diri melalui media sosial, cetak maupun secara langsung. Ini yang menjadi objek utama mengingat masih beberapa Tahun lagi pemilu dilaksanakan.
Pemilihan presiden 2024 tidak akan diikuti oleh seorang petahana. Medan pertarungan antarcalon presiden akan lebih cair dan lebih terbuka, bagaimaa peta kemungkinan koalisi partai yang akan terbentuk untuk pemlihan presiden mendatang? Tak menutup kemungkinan strategi yang mumpuni harus di bentuk agar memperoleh hasil pada Pemilu yang nanti akan di laksanakan. Calon Presiden Tahun 2024 yang maju bukan hanya orang yang memag duduk di pemerintahan namun juga ada yang berasal dari kalangan dunia entertainment. Para menteri kabinet jokowi beberapa orang dikabarkan maju menjadi calon presiden namun hanya isu dan belum memilii ke absahan. Partai politik mulai memainkan peran mereka untuk mengatur strategi kandidat mereka untuk mengkampanyekan diri. Sudah banyak baliho-baliho terpasang sebagai calon Presiden 2024 ini. Bahkan survei-servei politik sudah di gelar untuk memastikan pilihan rakyat indonesia.
Lembaga survei hari ini memiliki keuntungan besar karena menejelang Pilpres 2024 sudah tentu para partai politik ingin memiliki gambaran sementara pemetaan berapa persentase jumlah dukungan para calon kandidat di 34 Provinsi di indonesia. Dan media-media turut mempublish hasiul survei sehingga seluruh masyarakat indonesia bisa melihat bagaimana gengsinya ajang pilpres 2024 mendatang. Para pemimpin daerah yang berpikrah menjadi Gubernur di beberapa daerah pun dikabarkan siap berkompetisi di ajang pemilu 2024. Sungguh suasana yang begitu panas karena 2024 ini bisa dikatakan ajang bergengsi yang di tunggu-tunggu para partai politik untuk menjembatani kandidat yang siap di dukung.Perang opini pun sudah di mulai saat ini antar partai politik di media, saling menjatuhkan saling berkoar menunjukkan kandidat yang di usung bagaimana kualitasnya. Hal ini sudah biasa pada konstestasi politik. Terpenting para partai politik tidak salah dalam memilih calon yang akan berkompetisi nantinya.
Rakyat indonesia hanya menanti dan menginginkan sosok pemimpin yang bisa mengubah negaranya menjadi lebih baik lagi, tentunya menjadi pertimbangan rakyat bahwasanya lisan harus sesuai dengan prakteknya. Pemilu 204 ini sertidaknya mengecilkan kemiskinan dan mensejahterkan rakyat. Semoga dengan melihat gerakan demi gerakan menuju indobesia satu ini mampu menghasilkan pemimpin yang bijak dan memprioritaskan kepentingan rakyatnya bukan kepentingan pribadi. Pemilu 2024 tidak lama lagi, pesan untuk para kontestan tetap jaga solidaritas dan berikan kemajuan untuk negara ini, karena negara ini sedang tidak baik baik saja dan butuh atensi serta tindakan yang mampu membuat negara ini lebih baik dan lebih berkembang serta meningkat kapasitas sebagai negara yang lebih maju lagi dari segi pembangunan
Penulis
 [ Irdiyan Prassetianata ]
Mahasiswa Stisipol Raja Haji Tanjungpinang
Jurusan Administrasi Publik
