Lihatkepri.com, Tanjungpinang – Menjelang idul fitri 1441 Hijriah, Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Kepulauan Riau bekerjasama dengan Komunitas Sinergi Kebaikan Palestina (SKP) membagikan 100 paket sembako untuk ojek online, ojek pangkalan, penyapu jalan dan kaum dhuafa di Tanjungpinang, Kepri.
Hal itu seperti diungkapkan Raka Permana Koordinator Program Bagi Sembako FSLDK Kepri dan SKP. “Ramadan ini kita melakukan beragam program sinergi lintas organisasi dan komunitas dengan tema Bantu Kepri – Palestina Lawan Corona, kita melakukan penggalangan dana untuk persoalan dampak Covid 19 di Kepri, sementara dengan KNRP Kepri kita bekerjasama untuk melakukan penggalangan dana Covid 19 di Palestina,” kata Raka Permana.
Komunitas atau organisasi yang membantu mengumpulkan paket donasi diantaranya Komunita Pencinta Alquran, Pria Beriman, LDK dan KAMMI. “Ke depan kita akan terus bekerjasama karena kami rasakan efek Covid 19 ini secara sosial memberikan efek yang sangat panjang, banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya,” kata Raka Permana.
Terpisah, Sekretaris KNRP Kepulauan Riau, Raja Dachroni mengungkapkan apresiasinya kepada komunitas sinergi kebaikan Palestina (SKP) dan FSLDK yang sudah maksimal melakukan kerja-kerja amal.
“Kita tentu semua berharap ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadan ini diterima oleh Allah SWT, mudah-mudahan langkah-langkah konkrit yang rekan-rekan SKP lakukan bisa bermanfaat walau memang secara kuantitas dirasakan masih kurang, tapi paling tidak apa yang teman-teman lakukan sudah mampu mengetuk orang lain untuk menjadi dermawan, Insya Allah akan kecipratan pahala dalam bingkai rasa kemanusiaan yang tertuang jelas dalam Pancasila,” kata Raja Dachroni.
Dia juga berharap, sikap kedermawanan pasca Ramadan akan terus dilakukan setelah Ramadan atau sebelas bulan ke depan. “Ramadan itu adalah latihan melatih mental kaya dengan sedekah atau kedermawanan, mudah-mudahan bisa terus dilakukan diluar bulan Ramadan karena kita tahu kondisi sosial yang dialami Indonesia dan Palestina tidak sedang baik-baik saja,” tutup Raja Dachroni.
