Opini
Orang-Orang ”Bodoh” Berpendidikan
Banyak nya dinamika sosial yang terjadi hari ini menjadi catatan penting dalam sejarah peradaban besar nusantara dewasa ini, namun disisi lain ada yang menarik dalam dunia pengetahuan modern seperti sekarang ini orang-orang berlomba lomba untuk mendapatkan eksistensi dan mengejar popularitas tanpa melihat progres input serta output yang di miliki dan tidak jelas arahnya kemana, namun kendati demikian banyak juga yang memahami arti makna pengetahuan itu sendiri.
Kembali kita flash back kepada sejarah bahwasanya tidak bisa dipungkiri lagi sebelum bumi indonesia merdeka banyak manusia manusia yang di bodohi dan di permainkan oleh bangsa asing dalam hal ini kaum penjajah. Miopic serta inlandernya pribumi pada waktu itu menjadi kan pergerakan untuk melawan itu sangat kurang karna kaum pribumi yang pada waktu itu memang belum mampu mengambil bumi mereka dari kaum penjajah, walaupun begitu tetapi masih ada pergerakan pergerakan diplomatis oleh sejumlah tokoh kemerdekaan kita untuk mengambil alih tanah ibu pertiwi ini walaupun sangat lama dan butuh nyawa yang hilang akibat perlawanan sengit mengusir pihak asing dari indonesia.
Beda dulu beda pula sekarang, semakin canggih teknologi semakin canggih pulak pengetahuan yang di dapat manusia, tetapi dalam kurun waktu yang kita kenal dengan generasi Z pada saat ini malah disalahgunakan oleh oknum atau pihak tertentu yang seakan akan ingin merampas dan menjatuhkan legitimasi sebuah tatanan negara yang sudah di atur kedalam konstitusi itu sendiri, bahkan yang mangacak ngacak sistem ini adalah orang yang berpendidikan dan berpengetahuan luas, gelar yang tidak sedikit dan kenalan orang dalam yang banyak menjadikan bonus pemanfaatan untuk melakukan tindakan sewenang wenangnya , jadi yang terkena dalam hal ini adalah masyarakat nya sendiri yang teradu kesana sini seperti domba yang tidak jelas arahnya kemana, itu akibat dari orang pintar yang berpendidikan yang rakus akan kekuasaan.
Sampai disini belum selesai mengobrak abrik tatanan dibawah malah kembali mengacaukan lembaga anti rasuah yang kita kenal dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dimana selama ini yang kita anggap sebagai lembaga penyelesaian masalah tindak pidana kasus korupsi, lembaga yang di percayai oleh masyarakat indonesia serta mampu menangkap orang orang yang rakus akan kekuasaan sekarang malah mau di lemahkan dan di biarkan orang orang yang punya catatan masa lalu yang kelam di jadikan pemimpin di dalam lembaga yang suci ini, jadi siapa lagi yang kita percayai ketika institusi tertinggi negara dan lembaga lembaga laiinnya yang kita kenal selama ini mampu menyelesaikan permasalah negara sekarang di turunkan marwah nya dan sengaja di pelankan gerak geriknya demi menjalankan rencana culas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ini.
Program Revolusi mental yang di gaung-gaungkan untuk pembangunan karakter manusia indonesia belum mampu dijalankan serta menjadi cerminan khususnya dikalangan tataran elit, bagaimana bisa orang berpendidikan yang seharusnya membangun dan memberikan solusi buat bangsa ini, malah melakukan hal yang sebaliknya tidak mencerminkan dari seorang karakter orang berpendidikan, sudahi saja reakayasa ini, mari berbondong-bondong berlaku adil, dan mengedepankan permasalah masyarakat dibandingkan mengenyangkan diri pribadi sendiri yang bakalan akan menghancurkan dan menjadi bola panas untuk diri sendiri, sudah saat nya bangsa ini bebas dari praktek budaya korup dan mengacaukan tatanan negara senaknya, karna kaum kaum pendidik di ciptakan bukan membawa petaka tapi membawa perubahan bagi kehidupan orang ramai demi terwujudnya tatanan negara yang kuat bukan hanya secara kontitusional tetapi juga di tataran akar rumput.
Oleh :
Muhammad Faiz