Kolom Pembaca

Pancasila dan Kemunduran Indonesia

Ini sebuah tulisan biasa dari manusia yang peduli terhadap negara dan bangsa, bukan karna title kemahasiswaan nya , tetapi di dalam alquran sudah di jelaskan bahwasanya tuhan menitipkan bumi ini beserta seisinya untuk di jaga dan kita sebagai manusia perpanjangan tangan tuhan atau dengan kata lain khalifah fiil ard (pemimpin di muka bumi) atau dalam penggalan hadist ”Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya”  tanpa terkeculi mari kita pegang amanat itu sebagai manusia yang peduli bukan hanya perduli terhadap tuhan (vertikal), tetapi perduli terhadap manusia dan makhluk laiinya juga (horizontal), bukankah kita sudah berjanji dengan tuhan sewaktu kita lahir, atau mungkin kita saja yang lupa janji kita itu.

Muhammad Faiz

Kritikan atas dasar kepedulian terhadap bangsa dan negara itulah ciri ciri manusia yang berfikir intelektual bukan hanya mengandal kan keringat saja untuk kebutuhan mempertahan kan hidup, tetapi otak dan pikiran butuh untuk membangun kan semangat yang berapi sebagaimana founding father kita dulu punya semangat juang berjihat melalui instrumen apa saja demi kepentingan bersama yang lebih besar sehingga kata indonesia lah yang ada hingga hari ini.

Kita ketahui bersama bahwa belakangan ini demokrasi di indonesia sudah sangat bagus dilihat dari antusias masyarakat mulai dari menengah hingga atas dalam menanggapi problematika politik yang ada, dilihat dari Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) menurut data BPS sendiri  menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di indonesia tingkat capaiian nya di ukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi yaitu kebebasan civil (civil liberty), hak – hak politik ( political rights), dan lembaga demokrasi (institution of democracy). Tetapi malah sebaliknya terkadang luar tidak bisa menjamin seisi dalam nya, terjadi di tingkatan akar rumput walaupun pesta kontestasi politik sudah berakhir tetapi masih ada yang gontok gontokkan dan saling menjelekkan satu sama lain karna belum dewasanya manusia dalam berfikir sehingga kata belum bisa move on itu menjalar hingga ketataran akar rumput, padahal kita baru saja bermaaf maafan di bulan syawal yang indah ini bukan.

Dan yang menjadi persoalan penting bagi kehidupan berbangsa mau pun bernegara yang harus jadi cerminan dasar atau pondasi awal ialah masyarakat dan harus di dukung juga oleh semua elemen yang terkait khususnya pemerintah pusat hingga kedaerah karna apabila pondasi dibawah runtuh yaitu masyarakat itu sendiri maka runtuh juga lah pondasi di atas, apabila tidak apa solusi mengatasi problem ini yang sebagian orang menganggap hal ini biasa saja maka lambat laun akan menjalar sehingga kata apatis dan saling menghujat di lontar kan kepada manusia indonesia itu sendiri,

Apakah kita mau piagam jakarta  atau yang dulu sering di sebut sebagai jakarta charter dan yang sekarang sering anak anak SD, SMP maupun SMA ialah teks pancasila hanya sekedar pembacaan formal sebagai bentuk menghargai jasa jasa pahlawan saja tanpa harus di terapkan di kehidupan sehari hari, itu yang harus kita intropeksi bersama, awal dari kemunduran sebuah negara ialah kurang nya kepercayaan terhadap sesama manusia hingga ketataran atas, maka untuk mengurangi ini harus di ubah sistem dan mekanisme bahwasanya kedaulatan sebuah negara itu ialah rakyat itu sendiri, apabila rakyat bosan dengan penguasa artinya negara dalam bahaya dan harus di rangkul agar perpecahan tidak terjadi menyeluruh, dan kita bangga sebagai negara yang patuh akan adat, budaya dan beragam ras masih bisa di persatukan sampai dengan hari ini tampa melihat dari mana suku dan agamamu, maka kita jaga sama sama hadiah besar  yang di cita cita kan founding father kita terdahulu demi tercipta nya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT.

Ditulis Oleh : Muhammad Faiz

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close