Kolom Pembaca

Bullying Di Kalangan Remaja dan Sekolah

Dewasa ini kita sering mendengar kata bullying. Bullying merupakan satu kata yang sering kali dianggap sebagai hal yang tabu. Mengapa? apakah sebenarnya bullying itu? Bullying berasal dari kata bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau “rendah” dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya. Sedangkan itu definisi bullying menurut PeKA ( Peduli Karakter Anak) adalah, bullying adalah penggunaan agresi dengan tujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental.

Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional dan juga seksual. Beberapa istilah lain dalam bahasa indonesia yang seringkali dipakai masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying diantaranya adalah penindasan, pemerasan, penggencatan, perpeloncoan, pengucilan, dan intimidasi. Sepertinya, setiap pelajar atau remaja saat ini pernah mengalami semua bentuk kekerasan diatas. Ada yang menjadi pelaku, korban atau paling tidak sebagai saksi.

Bullying bisa terjadi di sekolah maupun diluar sekolah. Bahkan bias terjadi di medsos ( Media Sosial ) maka dari ini menurut penulis artikel ini “ Endang tri wahyuni Mahasiswa Universitas Karimun Jurusan Fisipol mengatakan bahwa bagi pihak yang sebagai pelaku harus di tindak tegas bukan hanya di berikan peringatan saja tetapi harus ada hukumannya.

Biasanya mereka yang menjadi pelaku dari tindak bullying ini mengganggu karena berbagai alasan. Biasanya mencari perhatian dari teman sebayanya dan orang tua mereka, atau juga bisa karena mereka merasa hebat dan merasa menjadi seseorang yang berkuasa memegang kendali.

Banyak juga bullying yang terjadi disekolah karena mereka iri pada kelebihan yang dimiliki si target bullying. Mereka merasa terancam dengan kehadiran seseorang yang lebih cantik atau lebih pintar dari mereka. Atau bisa juga karena mereka memiliki masalah dan memilih menyalurkan amarahnya kepada orang lain yang terlihat lebih lemah darinya. Mereka tidak tau apa dampak dari bullying yang mereka lakukan sehingga mereka tidak merasa bersalah atas perbuatannya.

Penindasan memiliki dampak pada kehidupan sehari hari baik pada korban atau pada si penindas itu sendiri. Untuk si korban, akibat dari bullying dapat menjadikannya sebagai sosok yang pemalu, kurang percaya diri dan sulit untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, ia selalu merasa bahwa dunia tempatnya berpijak ini tidaklah aman dan dipenuhi orang orang yang kejam.

Bahkan ada beberapa kasus bullying yang menyebabkan si korban menjemput mautnya sendiri. Salah satunya yaitu bullying yang dialami oleh Audrey, gadis asal Pontianak yang baru sekolah menengah pertama karna awal kejadian pembulian di medsos akhirnya terjadi masalah dengan lebih atas tingkat nya yaitu remaja putri SMA. Ini semua pelajaran bagi remaja putri maupun putra stop pembulian karna hakikat nya manusia itu diciptakan tiada yang sempurna dan belajar mengoreksi diri sendiri.

Ditulis Oleh : Endang Tri Wahyuni (FISIPOL Universitas Karimun)

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close