Kolom Pembaca

Salak Sari Intan Bintan Punya Daya Tarik

Pengembangan Salak Sari Intan Bintan merupakan Varietas Unggul Baru yang mulai dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) bersama Pemerintah Kabupaten Bintan.

Sumber Foto : https://balitbu.litbang.pertanian.go.id/

Sebagai satu-satunya Desa di Kecamatan Bintan Utara ini, tentunya sangat cocok jika tanaman unggul tersebut dikembangkan di Desa Lancang Kuning, selain strategis juha masih nampak terasa nuansa pedesaannya. Konsumen buah salak menyukai  buah salak yang mempunyai karakter daging buah tebal, citarasa manis, tidak  sepat, serta mempunyai daya simpan  yang lama.

Saat ini, jumlah varietas yang sesuai dengan  keinginan konsumen tersebut sangat terbatas.  Patut diketahui bahwa penanaman perdana bibit Salak Sari Intan yaitu di daerah pengembangan desa Ekang Anculai dan Toapaya.

Sementara itu, Bupati Bintan H Apri Sujadi, S.Sos didampingi Wakil Bupati Bintan Drs H Dalmasri Syam MM, Sekda Kabupaten Bintan Drs Adi Prihantara MM dan Ketua TP PKK Kabupaten Bintan Hj Deby Apri Sujadi, A.Md seusai menanam pohon Salak Sari Intan di Desa Lancang Kuning mengatakan bahwa peluang pasar Salak Sari Intan saat ini sangat bagus, dimana untuk Kawasan Pariwisata Lagoi dan Kota Batam saja masih kekurangan.

” kita akan mendorong para petani ini, karena peluang pasarnya sangat bagus untuk di Lagoi dan Batam saja masih kurang, potensi pengembangan lahan Salak Sari Intan di Desa Lancang Kuning ini saja ada sekitar 40 hektar ” ujarnya.

Sumber Foto : https://balitbu.litbang.pertanian.go.id/

Lokasi yang strategis tentu ini menjadi peluang pasar, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbanghorti) Dr. Ir. Muhammad Prama Yufdy, M.Sc. mengatakan bahwa pentingnya Bintan sebagai wilayah pengembangan hortikultura.

“Perlunya dukungan dari lembaga terkait dalam upaya menjadikan salak Sari Intan sebagai produk unggulan Bintan dan mampu bersaing dalam perdagangan Internasional,” ujarnya, dilansir Balitbangtan, Selasa (27/11/2015) lalu.

Tentunya dengan adanya Salak Sari Intan ini dapat berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat dan dapat menjadi Pendapatan Asli Desa sehingga program pemberdayaan dapat saling sinergi satu sama lainnya.

“VUB tidak hanya berhenti sampai pada proses pendaftaran varietas saja, namun juga pada bagaimana VUB ini bisa berkembang di masyarakat dalam skala luas dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat,” ujar Dinas Pertanian Kabupaten Bintan.

Sumber Foto : https://balitbu.litbang.pertanian.go.id/

Tahap selanjutnya yaitu memperluas areal tanam, melakukan pendampingan penerapan teknologi inovasi, membantu dalam kegiatan promosi, hal tersebut disampaikan Kepala Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu) Dr. Ir. Mizu Istianto, MS usai memaparkan pengembangan Salak Sari Intan di Bintan.

“Menjadikan Kabupaten Bintan sebagai wilayah pengembangan kawasan agribisnis salak Sari Intan pada tahun 2018, serta melakukan penelitian untuk menghasilkan teknologi inovasi perbanyakan benih salak melalui teknologi kultur jaringan,” ujarnya.

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika mulai tahun 2004 sampai 2010 bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bintan telah melepas 3 varietas unggul baru (VUB) salak (Sari Intan 48, Sari Intan 295, dan Sari Intan 541).  Salak Sari Intan mempunyai keunggulan rasa manis (TSS : 19 – 21 ⁰ Brix), daging tebal (0,3 – 1,3 cm),  tidak sepat, dan aroma harum.

Ditulis Oleh : Saidun (14103125) Program Studi Sosiologi

Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close