Kolom Pembaca

Menangkal Trend Mabuk Air Rebusan Pembalut Di Kalangan Remaja

Masa remaja erat kaitannya dan sering kali dihubung-hubungkan dengan remaja. Sebenarnya kenakalan remaja itu timbul akibat dari ketidakmampuan anak dalam menghadapi tugas perkembangan remaja yang harus dipenuhi. Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja yaitu identitas remaja itu sendiri. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Dan faktor lingkungan juga merupakan peran utama dalam membantu masa remaja untuk menyelesaikan tugas perkembangannya. Yang terdiri dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial.

Kenakalan remaja yang trend baru-baru ini ialah mabuk dengan menggunakan air rebusan pembalut. Mahalnya harga sabu sehingga para remaja mencari alternatif yang lebih mudah dicari dan murah meriah. Namun disamping mudah dicari dan murah meriah. Air rebusan pembalut tersebut bisa membuat halusinasi dan rasa ketenangan. Sehingga mereka lupa akan masalah yang sedang mereka hadapi. Namun setelah hilangnya mabuk akibat dari meminum air rebusan pembalut tersebut. Maka masalah yang sedang dihadapi akan muncul kembali. Karena rasa ketenangan yang ditimbulkan oleh air rebusan pembalut tersebut hanya cukup datang dalam beberapa waktu saja. Tanpa ketenangan yang sesungguhnya. Padahal jika remaja yang sedang mengalami masalah sudah sepantasnya mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa. Bukan mencari alternatif yang menyimpang dan bahkan bisa merusak diri mereka sendiri. Mereka melakukan hal tersebut tanpa berpikir panjang. Tetapi malah jatuh ke lembah candu narkoba atau pembalut rebus agar bisa menghilangkan problematikanya.

Dan kini remaja yang paling dikenal melakukan penyimpangan tersebut ialah para anak jalanan. Menurut anak jalanan, meminum air rebusan pembalut bisa membuat mereka melayang alias nge-fly. Mereka ingin lepas dari tekanan untuk sementara waktu. Pembalut umumnya terbuat dari royan dicampur dengan kapas. Dibagian belakang pembalut umumnya juga dilapisi plastik. Rayon sendiri terbuat dari bubur kayu yang sudah melalui proses pemutihan. Sedangkan sebagai gel penyerap dan pengharum, beberapa jenis juga dilengkapi antibakteri serta bubuk polimer. Ada zat berbahaya yang tedapat pada pembalut yang beresiko memicu gangguan kesehatan. Bahan yang dapat memicu kesehatan itu yakni dioxin. Dioxsin adalah zat kimia berbahaya yang dihasilkan oleh proses industri. Satu diantaranya pemutih dengan bahan klorin. Pada pembuatan pembalut masih didapatkan penggunaan klorin sebagai pemutih. Kandungan dioxin sebenarnya tergantung pada proses pemutihan rayon sebagai bahan dasar pembalut.

Kurangnya kontrol diri dari individu itu sendiri membuat mereka terjerumus ke dalam hal yang salah dan tidak semestinya dilakukan. Pembalut pada dasarnya tidak salah. Pembalut hanya barang mati yang memiliki mamfaat tersendiri bagi wanita. Namun bagi mereka yang salah menggunakannya itu adalah yang salah. Barang yang awalnya memiliki mamfaat dan kini berubah menjadi barang yang harus dihindari bagi anak laki-laki yang salah menggunakan. Bagi mereka yang salah menggunakan mamfaat pembalut, seharusnya mereka mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa atau kepercayaan mereka masing-masing. Jangan terlena begitu saja dengan masalah tersebut. Tetapi berpikirlah secara sehat terlebih dahulu. Karena setiap masalah pasti memiliki penyelesaiannya. Hanya butuh waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Bagi yang melakukan penyimpangan yaitu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik dan penanganan yang tepat terhadap remaja. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, maupun pihak-pihak lain yang terkait. Agar perkembangan remaja tersebut dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.

Ditulis Oleh : Rohani (17103043) Mahasiswa Sosiologi STISIPOL Raja Haji

Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close