KarimunKepulauan Riau

Cacing Dalam Makarel Kaleng, Para Ibu Harus Lebih Selektif

Lihatkepri.com, Karimun – Kini para ibu harus lebih selektif dalam memilih bahan makanan bermutu untuk santapan keluarga. Selain nikmat di lidah,  juga harus sehat bergizi tentunya. Pasalnya cacing yang kita kenal hidup di tanah kini telah beralih ke tempat yang bukan ekosistemnya, yakni ke dalam kemasan kaleng produk makanan.

Adanya temuan cacing di dalam makarel kaleng sudah pasti membuat Ibu-ibu khawatir untuk mengkonsumsi makarel. Tak terkecuali di Kab. Karimun, dimana hal ini di dukung dengan beredarnya surat himbauan dari Dinas Kesehatan di media sosial.

Surat yang dikeluarkan Senin, tanggal 2 April 2018 itu bernomor 440/DK-034/971/2018. Berisi tentang Larangan Penjualan Produk Ikan dalam Kaleng kepada seluruh pemilik sarana Toko Makanan/Swalayan dan Mini Market di Kab. Karimun.

Sebelumnya, berita tersebut mencuat pertama kali di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, kemudian menyusul kasus serupa di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti yang menjadikan heboh se-nasional.

Akibatnya membuat Menteri Kesehatan Menkes Nilla Moeloek angkat suara. Namun yang dikatakannya cukup kontoversi, beliau mengatakan bahwa cacing di dalam kemasan tersebut mengandung protein.

Kini pernyataan Menteri Kesehatan tersebut menimbulkan beragam ekspresi mulai dari mencemooh hingga menjadikan bahan lelucon. Salah satunya warga Karimun yang bernama Arpin Wira Nata tidak ingin ketinggalan untuk meramaikan di jagat maya, ia berkomentar melalui statusnya di Facebook (FB) yang terpantau oleh awak media Lihatkepri.com.

Salah satu kalimat statusnya bertuliskan “Jadi gak sabar nunggu tahun 2019, pengen cpt cpt ganti pemimpin dan kabinetnya. Tidur aja ah, mana tau bangun bangun udh 2019.” Dan banyak lagi status FB yang mengisi lalu lintas dunia maya dengan gagasan dan perspektif yang lebih bermutu.

Disadari atau tidak, isu yang kini merajai dunia maya akan menjadi sebuah hegemoni dari rezim yang sekarang. Apalagi bila opini tersebut bertambah luas. Istilahnya di politisasi, kalau bukan petinggi negara atau pejabat publik pastilah warga itu sendiri.

Seperti yang diungkapkan politisi nasional yakni sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq yang dikutip dari rmol.co. Ia mengatakan, seharusnya jika memang benar ada cacing dalam kaleng makanan, Menkes mengambil langkah untuk memperbaiki kondisi tersebut, bukan malah mencari pembenaran.

Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close