BatamKepulauan Riau

Pandangan Akademisi Melihat Transformasi FTZ ke KEK di Kota Batam

Lihatkepri.com, Batam – Adapun menurut Akademisi, H. M. Zaenuddin, S.Si, M.Sc mengatakan bahwa transformasi FTZ ke KEK ini harus dilihat dari dua hal yakni Positif dan Negatifnya dahulu. Namun pada dasarnya dalam diskusi ini dapat menghasilkan solusi atas apa yang terjadi di Kota Batam saat ini.

Menurut Zaenuddin, kelebihan KEK yakni insentif yang diberikan kepada investor lebih banyak/lebih baik dibandingkan FTZ, misal tax holiday (di FTZ tidak ada).

“FTZ sekarang cenderung sudah ditinggalkan, beberapa negara sudah menerapkan KEK/SEZ,” ujarnya, usai menjadi salah satu narasumber DISKUSI PEMBANGUNAN DAERAH dengan tema “Transformasi FTZ (Free Trade Zone) ke KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), Tantangan dan Peluang bagi Kemajuan Perekonomian Kota Batam, Rabu (20/9/2017) pukul 09.00 pagi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ibnu Sina Batam.

Selanjutnya, KEK terlihat seperti upaya dari Pemerintah Pusat, untuk “Memisahkan” secara bertahap fungsi dan peran antara BP Batam yang diarahkan nanti mengurusi KEK (investasi) dan Pemerintah Kota Batam mengurusi publik/masyarakat.

Kekurangan KEK, menurut Zaenuddin adalah adanya protes dan keberatan dari Pengusaha Batam antara lain karena adanya ketidakpastian hukum (FTZ 70 tahun tapi dalam 10 tahun sudah diubah).

“Belum ada kek di indonesia yang berhasil, bahkan ‘KEK’ di Batam pernah diterapkan dan tidak berhasil,” ujarnya.

Selain itu, untuk relokasi industri dari kawasan FTZ dan KEK butuh biaya yang tidak sedikit. Hadirnya KEK di Kota Batam nantinya akan membutuhkan lokasi baru.

“Pemerintah pusat harus arif melihat hal ini, agar bilamana KEK dipertahankan bisa untuk mengatasi masalah Batam dan bisa untuk peningkatan kembali daya saing Batam ke depan,” ujarnya.

Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close