Kepulauan RiauLingga

Grilya Laut Sultan Mahmud Riayat Syah III Diharapkan Bawa Gelar Pahlawan Nasional

Lihatkepri.com, Lingga – Sultan Mahmud Riayat Syah III yang merupakan Sultan Kerajaan Lingga – Riau – Johor – Pahang yang memerintah selama 32 tahun dan memindahkan pusat ibukota Kerajaan Lingga Riau (1787-1901) ke Daik Lingga terkenal piawai dalam bidang strategi dan gerilia laut.

Kepiawaian Sultan Mahmud Riayat Syah menjaga wilayah maritim sebagai pintu utama perdagangan dunia setelah mundur dari Malaka, perlu dipertegas dengan pengakuan bangsa Indonesia untuk dinobatkan menjadi pahlawan nasional.

Jasanya yang begitu besar, membangun tamadun baru di kepulauan melayu segantang lada yang kini dikenal sebagai Kepri, adalah sosok tokoh kuat dibalik peradaban dan jiwa kepemimpinan orang Melayu.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbudl Kabupaten Lingga Muhammad Ishak mengatakan, sosok Sultan Mahmud Riayat Syah III adalah contoh kepemimpinan orang melayu yang tegas, adil dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap agama.

Dengan ketokohan tersebut, terang Ishak menjadi cikal bakal sosok kepemimpinan Kepri hari ini yang perlu didukung seluruh pihak.

“Kalau tahun 2013 itu kita belum tahu spesifikasinya apa. Ternyata dari dokumen ahli ilmu sejarah, dia (Sultan Mahmud Riayat Syah III) itu ahli gerilya laut,” kata dia, Senin (22/05).

Lanjut Ishak, jika Sultan Mahmud tersebut lolos menjadi pahlawan nasional, maka di Indonesia baru ada dua orang pahlawan yang ahli terhadap perang grilya.

Yang pertama, ia menuturkan pahlawan nasional yang ahli terhadap perang grilya darat yakni Pahlawan Sudirman. Makan dalam bidang grilya laut yakni Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kerajaan Lingga.

“Apalagi kita tahu presiden Jokowi sekarang kan penekanan kepada kemaritiman. Jadi, kita tahu Sultan Mahmud ini mulai melakukan itu pada zamannya. Artinya beliau telah menguasai laut dengan mengembangkan perang grilya laut yang ditakuti oleh VOC. Dan kedua adanya pengakuan dari sejarawan luar negeri berbahasa Belanda,” terangnya.

Dikatakan Ishak, dengan ditemukannya naskah yang bertuliskan bahasa Belanda di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menjadi harapan masyarakat Kepri dan Lingga khususnya untuk menjadikan Sultan Mahmud Riayat Syah III sebagai pahlawan nasional RI.

“Disitu diakui bahwa Sultan Mahmud itu memang luar biasa. Bahkan VOC pun mengakui Kedaulatan Kerajaan Lingga – Riau – Johor -Pahang. Kemudian beberapa dokumen pendukung yang kemarin belum kita lengkapi seperti ada nama Pulau Mamut di Senayang itu, kita juga kirim. Begitu juga nama tempat seperti lapangan sepak bola kita ini Sultan Mahmud Rialayat Syah juga kita abadikan. Kemudian di provinsi, pusat pemerintahan Dompak itu namanya Sultan Mahmud Riayat Syah, itu juga memberi dukungan kepada dokumen yang kita usulkan ini,” jelasnya.

Disampaikan Ishak, dikarenakan Sultan Mahmud begitu piawai dan hebat di grilya laut, maka dalam dokumen pengusulan, pihaknya mengusulkan sebagai pahlawan di bidang grilya laut.

“Arsip kita kejar sampai ke Melaka, bahkan sampai ke Belanda,” cetusnya.

Sebagaimana diketahui, pengusulan kepahlawanan Sultan Mahmud Riayat Syah III, adalah satu dari berbagai program kebudayaan yang dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2005-2025.

Selain itu, penguatan kebudayaan di Kabupaten Lingga juga akan diperkuat dengan Bengkel Sastra dan penulisan untuk melakukan pengumpulan data dan pengkajian terhadap banyaknya produk dan benda cagar budaya (BCB) di Kabupaten Lingga sebagai bahan historial dan edukasi bagi generasi muda Lingga. (Wira)

Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close