Uncategorized

Di Desa Perbatasan, TIM KKN Kebangsaan Dirikan Sekolah Kreatif

Lihatkepri.com, Lingga – Desa Sungai Harapan adalah salah satu desa yang terbilang baru di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau.

Di usianya yang terbilang belia ini, kondisi masyarakatnyapun masih terbilang masih terbelakang, khususnya dalam bidang pendidikan. Masih banyak anak usia sekolah dsar yang tidak naik kelas, bahkan beberapa ada yang putus sekolah sebab malu tidak naik kelas.

Dengan latar seperti itu, tim Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan 2016 Desa Sungai Harapan mengadakan program peduli pendidikan. Kini desa yang baru mekar di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau ini memiliki pendidikan nonformal bernama “Sekolah Kreatif” untuk para siswa SD dan SMP.

Kegiatan ini menjadi salah satu program tambahan yang dilakukan oleh para Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan (KKNK) di posko KKNK setiap sorenya mulai dari tanggal 28 Juli hingga 24 Agustus 2016.

Sekolah Kreatif, tidak berbeda jauh dengan sekolah pada umunya yang melakukan aktifitas belajar mengajar, bedanya adalah sekolah nonformal cetusan mahasiswa ini bertajuk kreatifitas, seperti namanya.

Kegiatannya selain belajar ilmu umum atau ilmu agama seperti yang diterapkan di sekolah pada umunya, di sini anak-anak di ajarkan keterampilan sederhana seperti mengolah limbah serbuk kayu, limbah plastik, atau limbah kerang yang sering kita jumpai di pantai.

Salah satu pengajar, Dona Setiani mengatakan terwujudnya program ini bukanlah hal yang mudah. Butuh persiapan yang panjang mulai dari konsep pengajaran, metode dan teknik pengajaran yang sesuai, mobilisasi siswa, hingga  konsistensi pengajaran.

“Beragam mata pelajaran kita pelajari disini. Tantu saja dengan metode-metode yang tidak membosankan. Bahkan, kami juga sering tertawa terbahak-bahak bersama. Untuk itu kami para pengajar (mahasiswa KKNK) berharap agar budaya belajar ini menjadi kebiasaan tersendiri bagi siswa-siswa di sini,” ungkap Dona, mahasiswa utusan Universitas Bengkulu itu.

Selain itu, Nurul, mahasiswa Universitas Islam Negri Riau juga menambahkan bahwa pelajaran-pelajaran yang diberikan disesuaikan dengan pelajaran sekolah. Bedanya, setiap pelajaran selalu disisihkan dengan budaya-budaya yang ada di Indonesia. Sehingga, anak-anak di desa perbatasan ini tahu bahwa Indonesia terdiri dari beragam budaya.

Dendi Budiman, mahasiswa UIN Jakarta juga menambahkan bahwa kegiatan ini sangat bagus. Pasalnya selain meningkatkan kapasitas dan motifasi anak untuk belajar, kegiatan ini memberikan pesan bahwa kita bisa memanfaatkan barang-barang yang kita temui di alam untuk di sulap menjadi barang yang berdaya guna.

“sangat bagus untuk menumbuhkan kepekaan anak terhadap lingkungan. Barang bekas menjadi barang berkelas” tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Desa Sungai Harapan, Malisi menjelaskan bahwa anak-anak SD dan SMP sekarang merupakan generasi penerus yang kehidupannya harus lebih baik dari masa kini. Segala hal yang bersangkutan dengan kebaikan di masa depan harus sepenuhnya di dukung.

“Secara pribadi, saya sangat mengapresiasi dengan kegaiatan-kegiatan yang digelar oleh ade-ade KKN Kebangsaan di desa kami, khususnya Sekolah Kreatif ini. Di desa ini ada banyak anak- anak yang motivasi belajarnya masih sangat rendah. Harapan saya, semoga dengan hadirnya ade- ade ini bisa memotivasi anak-anak di desa ini untuk belajar lebih giat dan mewujudkan cita-cita mereka,” kata Pak Kades.

Pak kades juga menegaskan bahwa di kabpaten Lingga ini belum ada putra daerah yang berhasil menjadi dokter dan mengabdi di daerahnya. Harapannya kedepan akan ada putra daerah yang melanjutkan pendidikan ke jenjang ebih tinggi dan akhirnya bisa pulang kampung bangun daerahnya.

“Semoga anak-anak di desa Sungai Harapan ini kedepanya menjadi generasi yang membangggakan, untuk orang tuanya, daerahnya, juga bangsa dan negaranya,” tutup pak Kades dengan raut muka senang. (Dendi Budiman)

 

Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close