Kolom Pembaca

Pentingnya Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Untuk Mengurangi Kesenjangan Ekonomi di Masyarakat

Secara sosiologi ekonomi ada mazhab ekonomi yang menyatakan bahwa masyarakat harus memilih apakah mendahulukan pertumbuhan ekonomi atau mengurangi kesenjangan. Namun tidak sedikit study yang menyatakan bahwa mengurangi kesenjangan juga mendorong pertumbuhan ekonomi. Jerman pada masa kepemimpinan Kanselir Bismarck secara sadar memberikan jaminan sosial dan memberikan pendidikan yang berkualitas pada warganya terlepas dari kemampuan ekonominya.

Dalam buku Indonesia Berkemajuan: rekontruksi kehidupan kebangsaan yang bermakna (2014) disebutkan bahwa Indonesia berkemajuan merupakan suatu pemikiran yang mendasar dan mengandung rekonstruksi yang bermakna sesuai dengan cita-cita pendiri Negara Indonesia. Cita-cita itu adalah terwujudnya Negara dan bangsa yang maju,adil, makmur, bermartabat,, dan sejajar dengan bangsa dan Negara lain yang telah mencapai keunggulan. Persoalan mendasarnya apakah pancasila benar-benar dijadikan acuan dalam dalam pengambilan kebijakan ekonomi hari ini. Jika kekuasaan mengabaikan pancasila sebagai ideology untuk kehidupan ekonomi, terutama pemerataan pembangunan ekonomi,berarti pancasila hanyalah symbol yang kehilangan makna.

Seharusnya ada embedded antara pancasila yang ideologis/welstanchaung dan dijadikan cara berpikir, bernalar dan bertindak dalam pengambilan kebijakan ekonomi dengan kondisi masyarakat sebenarnya. Sehingga Negara ini tidak kehilangan elan vital atau spirit dalam membangun bangsa ini. Kita rindu pada pancasila berarti rindu pada tegaknya tiap warga Negara untuk hidup layak secara ekonomi, pekerjaannya dan lain-lain.

Bagaimana kondisi Indonesia hari ini yang menghadapi kesenjangan yang tajam antara kota dan desa, khususnya didaerah terpencil,masyarakat pesisir, pegunungan dan pulau kecil. Menurut Berly ekonom Indep mengatakan studi menemukan bahwa dikota terdapat 8% masyarakat yang sulit mengakses layanan kesehatan dan 7% untuk pendidikan. Namun dipedesaan dan masyarakat pesisir  angkanya meloncat ke 41% dan 40% sangat jomplang sekali. Ini tanggungjawab pemerintah untuk melakukan perubahannya, agar kemiskinan tidak diwariskan dari generasi ke generasi.

Sebab kalau kita lihat anak-anak dikota lebih banyak memiliki akses yang mudah ke layanan pendidikan, kesehatan, internet juga. Dibandingkan anak didesa pesisir dan perbatasan yang tentu saja miskin akses dan asset hari ini. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan merata serta berkualitas untuk masyarakat serta mengurangi kesenjangan ekonomi yang tinggi antara Kota dan Desa adalah suatu keharusan, agar terjadi pemerataan pembangunan diseluruh republic tercinta ini.

Secara general bangsa ini harus memperkuat kembali ideology pancasila didalam kehidupan masyarakat saat ini, supaya masyarakat semakin cinta dengan Negara ini. Salah satunya adalah kesejahteraan didalam pembangunan ekonomi yang merata baik didesa maupun dikota. Untuk itulah kebijakan pembangunan ekonomi diluar jawa khususnya diwilayah perbatasan dan kepulauan harusnya lebih konvergensi dalam ekonomi. Secara sosiologi ekonomi juga masyarakat yang memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah karena kurang produktif akibat miskin asset dan akses, akan tumbuh cepat sehingga memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional. Itu kalau kebijakan ekonomi dan sosial fokusnya diluar jawa.

Apalagi dengan adanya tantangan MEA saat ini, pemerintah harus memperkuat dengan industry kreatif dimasyarakat didaerah. Terutama dimasyarakat perbatasan dan kepulauan yang menjadi garda terdepan dengan Negara lain, kalau tidak Negara ini akan menjadi tempat masuknya barang-barang ekspor dari Negara sekawasan Asia Tenggara ini. Untuk itulah perlu political will dari pemerintah daerah juga untuk serius melihat potensi unggulan ekonominya didaerah. Untuk itulah perlu keberpihakan pemerintah untuk serius dan tidak retorika dalam kebijakannya untuk segera mungkin memunculkan para entrepreneurship didaerah, khususnya para pengusaha-pengusaha baru. Jangan sampai muncul kembali kemiskinan structural didaerah, akibat struktur ekonomi yang memiskinkan para pengusaha baru yang kreatif didaerah. Tentu saja perlu proteksi dari pemerintah untuk menjaga dan mengawasinya. Sebab industry kreatif didaerah kepulauan khususnya daerah perbatasan merupakan peluang emas untuk membangkitkan gairah ekonomi secara nasional.

 

Ditulis Oleh : Suyito Sosiolog Stisipol Tanjungpinang

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close