NATUNA – Surau Al-Muttaqin yang berada di lahan milik Perusda kini sudah tidak layak pakai lagi karena kecil dan sudah rusak. Selain itu, sudah tidak mampu menampung jamaah ketika shalat apalagi pada bulan suci Ramadhan ini jamaahnya sampai berdesakan dan sempit sampai ke teras belakang sampai tidak ada celah lagi untuk jamaah baru yang mau ikut shalat.
Sebab di Bulan suci Ramadhan para jamaah dan warga sekitar berbondong-bondong melaksanakan ibadah karena mereka tau tingginya niai ibadah pada bulan suci ini, masing-masing berebutan ingin mengambil pahala ibadah pada bulan yang penuh barokah dan ampunan.
Camat Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan, Hamid Asnan menegaskan Surau Al-Muttaqin yang terletak di Batu Kapal tersebut bangunannya sudah tidak layak lagi karena materialnya sudah banyak yang keropos dan rusak salah satunya pintu bagian depan.
“Selain materialnya sudah banyak yang rusak dan keropos lokasi surau Al-Muttaqin Batu Kapal itu letaknya di sekitaran Kota Ranai jika kita bandingkan dengan Surau-surau yang ada di Desa lain sungguh memperihatinkan sekali jauh lebih bagus Surau atau Langgar yang berada di Desa daripada di Kota,” ujar Hamid, saat di temui media ini usai melaksanakan shalat zuhur di Surau Al-Muttaqin Batu Kapal, Senin (4/4/2022) siang.
Masyarakat setempat menginginkan agar Pemerintah Daerah merenopasi dan dibesarkan lagi agar masyarakat dapat menikmati ibadah dengan baik.
Surau Al-Muttaqin letaknya berada di kawasan tanah milik Perusahaan Daerah Kabupaten Natuna (PRUSDA) yang berukuran 11 x 9 itu di bangun sejak 16 Tahun silam.
Pemerintah Daerah pernah berjanji dalam pada visi-dan misinya saat berkampanye akan memperhatikan pasilitas tempat ibadah dan menjadikan Masjid Agung sebagai kawasan Islami Center, kini yang sudah di realisasikan baru 1 Masjid Agung Natuna, yang konon katanya merupakan Masjid yang termegah di provinsi Kepri dan menjadi kebanggaan ummat Islam Natuna itu.
Namun janji tinggallah janji nyatanya kini Surau Al-Muttaqin masih jauh dari perhatian Pemerintah Daerah membangun Masjid Agung yang megah saja bisa kenapa untuk merehab Surau yang agarannya kecil tidak bisa itu sangatlah tidak etis .
(Mhd. Amin)
