Kolom Pembaca

Antisipasi Puncak Kasus, Kunci Lingga Keputusan yang Tepat

Kewaspadaan penularan kasus Covid-19 memasuki puncak. Beberapa kepala daerah mulai menerapkan status lockdown. Di Kabupaten Lingga, Bupati Alias Wello  memutuskan untuk mengunci Lingga selama 14 hari mulai sabtu 28 Maret 2020 sampai tanggal 10 April 2020. Dengan demikian seluruh transportasi laut akan mulai dihentikan. Kecuali transportasi udara sementara masih berjalan dengan pengawasan yang ketat.

Menurut informasi di covid-19.go.id saat ini (25/03/2020) terjadi 105 jumlah kasus baru. Penambahan kasus tersebut membulatkan total kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 790 kasus. Lima besar kejadian berasal dari DKI Jakarta 463, Jawa Barat 73, Banten 67, Jawa Timur 51, dan Jawa Tengah 38. Tingginya kasus baru disebabkan oleh pola perubahan penularan. Pada kasus awal penularan terjadi dari orang yang kontak dengan Wuhan, saat ini bergeser ke penularan sekunder yaitu orang yang tertular dari kontak pertama kemudian berlanjut menulari orang lain. Beberapa kasus penularan terjadi pada tempat keramaian atau kegiatan pertemuan massal.

Sesuai dengan prediksi ilmuan dari Institut Teknologi Bandung, bahwa puncak penularan di Indonesia diperkirakan terjadi pada akhir Maret 2020 hingga awal April 2020. Perkiraan tersebut berdasarkan proyeksi matematika dari pergerakan kasus di negara-negara yang terinfeksi.

Bilamana bencana ini berakhir?

Garis data yang masih mendaki menunjukkan bahwa kasus baru semakin hari semakin bertambah. Kasus penularan dinyatakan berhenti ketika kasus baru sudah tidak ada lagi (0 kasus). Pertanyaannya adalah posisi kita sekarang dimana.

Periodisasi bencana menurut ahli ITB tersebut terbagi atas tiga yaitu mulai epidemi, puncak epidemi dan akhir epidemi. Mulai epidemi di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 setelah ditemukan laporan dua kasus di Bogor. Puncak epidemi diperkirakan pada tanggal 25 atau 27 Maret 2020. Akhir kasus diperkirakan pada tanggal 16 April 2020.

Kita coba menelaah prediksi tersebut dengan data hari ini. Meskipun terjadi peningkatan yang tajam dari hari-hari sebelumnya namun data ini jauh lebih rendah dari proyeksi yaitu sekitar 500 kasus baru (lihat gambar). Hari ini dan beberapa hari kedepan merupakan puncak munculnya kasus baru. Meskipun jauh dari perkiraan tetapi penambahan kasus baru hingga tiga digit perhari perlu kita waspadai.

Upaya Pemerintah melawan Covid-19

Sebagaimana diketahui bahwa publikasi prediksi yang dikeluarkan ITB tersebut  dikuti oleh begitu banyak tulisan yang meminta pemerintah untuk melakukan tidakan antisipasi yang menyeluruh. Para ahli kesehatan masyarakat menulis bahwa jika pemerintah tidak melakukan tindakan maka prediksi tersebut akan terjadi.

Pemerintah kemudian melakukan berbagai macam upaya yang terkoordinasi dari pusat hingga daerah. Demikian juga pemerintah daerah bersama seluruh lintas sektor dan forum komunikasi pimpinan daerah melakukan upaya yang sama yaitu himbauan untuk pembatasan jarak sosial, mendeteksi diri dan keluarga serta, mengarantina diri sendiri. Selain itu Pemerintah melalui Dinas Kesehatan menggalakkan pengejaran Orang Dalam Pengawasan dan Pasien Dalam Pengawasan melalui Pelacakan Epidemiologi dan protokol di Pelayanan Kesehatan. Selain itu, bersama kelompok masyarakat menggalakkan hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan pakai sabun serta konsumsi buah dan sayuran. Upaya tersebut menurut ahli epidemiologi adalah model intervensi individual level.

Alias Wello menggunakan apa yang ahli sebut dengan istilah intervensi macrolevel. Kebijakan ini tidak banyak diambil oleh pemimpin daerah yang lain. Efeknya akan terasa langsung pada ekonomi dan sosial. Namun demikian ahli menyebutkan bahwa intervensi ini hasilnya cepat dan tepat untuk situasi pandemik Covid-19.

Mari kita dukung keputusan berat tersebut dengan tetap menjalankan seluruh himbauan dari Pemerintah. Dengan kebersamaan kita, maka bencana ini akan dapat kita lewati.

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close